ASTABRATA
Spiritualitas
“Orang yang cerdas adalah mereka yang mampu mengendalikan nafsunya dan beramal (berbuat) untuk masa sesudah mati,
Ciri orang yang cerdas sebenarnya telah tampak jelas dalam derap langkahnya, ketika mereka membuat rencana, saat mengeksekusi rencananya dan pada saat melakukan evaluasi. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari saat sendirian atau dalam interaksi sosialnya nampak wajah nya yang senantiasa bercahaya , memancarkan energi positif, menjadi magnet power, penuh motivasi, menjadi sumber inspirasi, dan berfikir serta bertindak positif. Mereka akan bersikap baik dan benar baik ketika ditengah keramaian maupun disaat sendirian karena dimanapun dia berada merasa dilihat oleh Allah.
Orang seperti ini mempunyai integritas, sesuai antara hati, kata dan perbuatannya, selaras antara apa yang ada dalam hatinya, ucapan dan perbuatannya.
Orang yang cerdas emosi dan spiritual enak diajak bergaul, karena mereka telah terbebas dari su’udzon (buruk sangka, hasad (iri atau dengki) dan takabur (menyombongkan diri). Orang-orang inilah yang memiliki potensi untuk meraih sukses di dunia sekaligus sukses menikmati kehidupan surgawi di akhirat nanti
Integritas
Integritas (Integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain.
ciri manusia yang memiliki nilai integritas :
-Memahami dan mengenali perilaku sesuai kode etik
-Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai dan keyakinannya
-Bertindak berdasarkan nilai meskipun sulit untuk melakukan itu
-Bertindak berdasarkan nilai walaupun ada resiko atau biaya yang cukup besar
Intelektualitas
Kecakapan untuk berpikir, mengamati atau mengerti; kecakapan untuk mengamati hubungan-hubungan, dan sebagainya. Dengan demikian kecakapan berbeda dari kemauandan perasaan,
Kecakapan mental yang besar,sangat intellegence
Pikiran atau inteligensi.
Jadi istilah inteligensi menurut para ahli diantaranya menurut Wechler (1958) mermuskaan intelligensi sebagai "keseluruhan ke-mampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Intelegensi bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendiskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual. Dalam mengartikan intelegensi (kecerdasan) ini.
Profesional kerja
Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”. Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber penghidupan.
Di samping istilah profesionalisme, ada istilah yaitu profesi. Profesi sering kita artikan dengan “pekerjaan” atau “job” kita sehari-hari. Tetapi dalam kata profession yang berasal dari perbendaharaan Angglo Saxon tidak hanya terkandung pengertian “pekerjaan” saja. Profesi mengharuskan tidak hanya pengetahuan dan keahlian khusus melalui persiapan dan latihan, tetapi dalam arti “profession” terpaku juga suatu “panggilan”.Dengan begitu, maka arti “profession” mengandung dua unsur. Pertama unsur keahlian dan kedua unsur panggilan. Sehingga seorang “profesional” harus memadukan dalam diri pribadinya kecakapan teknik yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaannya, dan juga kematangan etik. Penguasaan teknik saja tidak membuat seseorang menjadi “profesional”. Kedua-duanya harus menyatu.
Solidaritas
Entrepreneurship
Ketekunan
Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan. Anda harus tetap mengambil langkah selanjutnya. Jangan hanya berhenti di langkah pertama. Memang semakin jauh anda berjalan, semakin banyak rintangan yang menghadang.
Dedikasi
Dedikasi adalah kunci menuju kesuksesan, dedikasi melibatkan kesabaran(patience), keuletan(persistence), dan kerja keras(hard-work). Sejarah mencatat, orang-orang yang berdedikasi pada suatu hal merupakan orang-orang yang berhasil menorehkan tinta emas dalam sejarah.
Bola lampu mungkin tidak akan ada hingga saat ini jika Thomas Alva Edison menyerah di tengah jalan ketika bereksperimen, Microsoft mungkin saat ini tidak akan kalang kabut menghadapi invasi Linux jika Linus Torvalds masih merasa nyaman menggunakan Unix dan tidak mempunyai inisiatif membuat OS sendiri, dan mungkin Anda tidak akan bisa membaca tulisan ini jika tidak berdedikasi untuk belajar membaca ketika kecil dulu.
Tidak ada yang tidak bisa diraih di dunia ini, namun sebanyak apa pencapaian kita akan suatu hal tergantung pada seberapa besar usaha kita untuk meraihnya. Untuk mendapatkan sesuatu kita harus berani mengorbankan sesuatu pula.
Bagi saya, sangat susah untuk berdedikasi pada suatu hal..ada saja rasa penasaran dan ingin tahu untuk mengetahui semuanya, untuk berkonsentrasi pada suatu hal dan menghadapi rasa bosan akan suatu hal sudah merupakan hal yang sampai saat ini tidak bisa saya lakukan.
Hidup ini memang penuh dengan pilihan, Anda tinggal memilih “luas tapi dangkal atau sempit tapi dalam”. Namun tetap saja ada anomali di dunia ini, dimana bisa saja ditemukan orang-orang dengan kemampuan yang banyak dan mendalami semua kemampuannya itu.
0 komentar:
Posting Komentar